Selasa, 22 Juni 2010

dalam diam dijiwanya ,

hati yang begitu remuk redam terbalut kuat ASA yang tak mungkin sirna
dendam tak tampak dari raut yang telah luruh redup pernah tersakiti...
 berjalan kepada bongkahan batu bahkan tak merasakan sakit tanpa alas pun
dan  harus ikhlas bahkan rela untuk tidak sedikit menyapa dengan kerinduan
serasa batin  tak kuasa dengan menahan kebisuan yang dirasakan dengan menahan gejolak itu..
dan  hanya berkata lepas dari hatinya.tanpa ada  yang ingin terdengarkan di telinga ini  dari mulutnya
kejam kah  padanya jika  paksakan  harus jujur katakan..
bila  juga hendak  katakan ....
 rindu kamu ( ku ingin dia katakan itu..).
kali ini harus sadar diri...
untuk bisa dengar suaranya saja gejolak aliran darah yang begitu lancar mengalir tenang.
biarlah sperti apa adanya asalkan tetap di batinya kata itu tersimpan...
dan dalam  diam jiwanya...

23-06-2010

Tidak ada komentar: