daun yang hijaupun mulai mengering seiring kebisuan yang terasa ya,,, tidak,, ya,,tidak,,,!
17...17..17..jatuh angka 8,8,8/....
kemerdekaan yang macam mana bisa terasa jika belum ada ketenangan.
macam rasa apa ini...
mungkin bisa ternilai dengan keyakinan kah..
atau sudah bosan..
apa yang di usahakan..
buat apa kalo tidak terbaca juga situasi apa dan bagaimana
layak di bilang membaca dalam keadaan buta ...dan hanya bisa mengambarkan dan menghapal sebuah kata janji saja..
apakah hanya akan menguji.. batasan... sampai dimana dan akhirnya menjadi apa...
serasa tidak adil jika sampai terlintas hal itu..
tidak akan pernah sama rasa teh yang di buat semua dengan tangan yang berbeda..
tetapi kenapa selalu disamakan tehnya???
bukan rasanya???
gulapun ada yang berbeda dengan warnanya..
tapi selalu sama rasanya.
tapi apakah terlintas seorang keledai kah yang mendampingi???
hingga tak pernah terlintas bahwa juga butuh rasa menghargai..
memililki dan adanya perubahan jiwa itu..
serasa mau lari...
jauh..
tapi kaki tak kuasa..
terlalu kuat lem janji disini.
terlalu kuat mengapus pengorbanan disini..
terlalu besar .untuk melepaskan suatu hal mendapatkan ini
kalo saja dimengerti dan di ketahui..
berlian..
perak..
jauh... sekali..
tapi buat kehidupan pilihan..
perak mungkin akan lebih berharga karena diusap dengan cinta..
keikhlasan memilih SANGAT MAHAL HARGANYA...dibanding mendapatkan berlian yang hanya menyakitkan..
apakah akan tetap tertidur dengan ungkapan ini
jika ungkapan kali ini juga tidak bisa membuat terbangun dari rasa ..
kata PERGI..mungkin lebih baik..
dari pada membuat rasa yang tidak JELAS...dan benar...benar sangat menyakitkan..
biarlah rasa manis tersa pahit...karena terlalu pekatnya TEH ..
biarlah ...bahkan akan selalu terucap mungkin belum yang terbaik dan terindah buat harapan dan impian...
selamat siang..
tinggalkan sendiri..lah dengan tetap tersenyum dengan kesendirian ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar